MAJU BERSAMA BALA TENTARA SURGA
dan itu semua akan ada dalam diri sahabat
KEMANANGAN ADA DI PIHAK KITA
Wahyu 2:7. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
Jadi Inilah janji Tuhan kepada saya dan sahabat
2 Petrus8. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Amin
www.kristian-sirait.blogsp
Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."9:22
Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: /"Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau
Percayakah sahabat akan mujizat penyembuhan ?..
Ketika kitamasuk ke dalam iman kepercayaan Kristen, kita memasuki dunia yang penuh dengan mujizat. Alkitab yang saya pegang di dalam tangan saya ini merupakan sebuah buku tentang mujizat – buku yang telah dituliskan lebih dari empat belas abad lamanya oleh lebih dari empat puluh orang, meskipun demikian, kitab itu memiliki sebuah benang merah yang gemilang melalui keseluruhan isi kitab tersebut, yaitu penebusan diri kita. Dan Tuhan Allah yang telah dinyatakan di dalam Alkitab merupakan pekerjaan mujizat Tuhan Allah. Itu merupakan sebuah keajaiban Tuhan yang dinyatakan kepada kita di dalam Firman Kudus.
Kitabisa mendapatkan mujizat yang mengagumkan itu di hadirat Tuhan. Semuanya berasal dari Dia, semua yang kita dapatkan, kita memilikinya sekarang. Kita memiliki waktu sekarang ini semuanya karena Yesus. Akan tetapi di seberang lautan di sana di mana Dia diberitakan dalam bahasa-bahasa yang mulai tidak saya kenali, di sana, keseluruhan tentang Yesus tidak kurang dijelaskan, dengan mereka seperti Dia yang bersama-sama dengan kita. Demikianlah mujizat Tuhan yang kita sembah itu.
Matius 9:21-22 a
Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."9:22
Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: /"Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau
Yesus bukan hanya pemberita yang agung dan guru yang agung saja akan tetapi Dia juga merupakan dokter yang agung. Yang terutama dan terakhir, semua penyakit dan semua kematian merupakan hasil dari sifat dasar kita yang terjatuh. Jika kita tidak berbuat dosa, kita tidak akan pernah mengalami sakit dan kita tidak akan pernah mati. Harapan yang indah yang kita lihat di sorga diuraikan di dalam kitab Wahyu pasal yang ke 21, “Dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” Itu karena kita penuh dengan dosa dan sifat dasar kita yang terjatuh sehingga kita jatuh ke dalam sakit dan penyakit serta penuaan dan kematian.
Markus 6:56 b "supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
Kadang kala, sakit itu berkenaan dengan tindakan serta kemauan dan pernyataan dosa kita. Miriam diserang oleh penyakit kusta karena dia berdosa terhadap Allah karena berbisik-bisik terhadap saudara laki-lakinya, Musa. Uzia, raja Yehuda diserang oleh penyakit lepra karena dia masuk ke dalam tempat Tuhan yang kudus dan ingin melakukan apa yang hanya ditugaskan oleh Tuhan untuk dikerjakan oleh para Imam-Nya saja.. Gehazi juga diserang penyakit kusta ketika dia mengikuti Naaman dan berdusta terhadap Namaan dan berkata, “Tuanku Elia telah mengubah pikirannya dan sekarang ingin mendapatkan keuntungan darimu” – semua jenis hadiah yang mahal-mahal yang telah diberikan raja Syria kepada Naaman untuk diberikan kepada nabi di Israel itu untuk kesembuhannya, sementara penyembuhan daripada Tuhan Allah senantiasa gratis. Selalu
Matius 4:23
Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
PERCAYA PADA YESUS
Akan tetapi di dalam hidup bangsa Tuhan dan anak-anak Tuhan, ketidakberdayaan kita serta kelemahan-kelemahan kita dipergunakan untuk memuliakan Tuhan kita. Demikianlah yang terjadi di dalam hidup dalam Tuhan
BELAJAR PADA YESUS
Mendekatlah pada Tuhan dan belajarlah padanya
Ia akan memberikanmu kuasa sama seperti Petrus
1 Korintus 12:29
Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,12:30
atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?12:31 Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.
Kisah Para Rasul 3:6
Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"3:7
Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.3:8
Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
Kisah Para Rasul 9:34
Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu juga bangunlah orang itu.
1 Korintus 5:4
Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita,
BERTERIMAKASIH PADA TUHAN
Mazmur pasal seratus tiga yang begitu indah:
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan jangan lupakan segala kebaikan-Nya!
Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu.
AMIN
TO BE WINNER ( MENJADI PEMENANG )
KRISTIAN SIRAIT
www.kristian-sirait.blogspot.com
www.kristian-sirait.blogspot.com
ROMA 5:3b-5 karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Dalam hidup kita banyak sekali mengalami banyak jalan kehidupan baik itu kesengsaraan, cobaan, keluh kesah .Itu semua adalah akibat dari segala dosa dan kesalahan yang kita lakukan yang merusak kita menuju kebagiaan dan damai sejahtera.
Pengetahuan , pola pikir, sifat dan perbuatan kitalah yang menetukan kehidupan kita.
Mari melangkah
Dalam kesengsaraan hidup kita sering kali merasa cemas, khawatir , kehilangan harapan dan diluar kendali , sehingga kehidupan kita tidak lagi bisa kita kendalikan itulah karena semua dosa dan kesalahan kita
kesulitan ekonomi, rumah tangga yang kurang baik ,kecewa pada pacar, dan lain-lain
kendalikan diri sahabat
pengetahuan, pola pikir , sifat dan perbuatanlah yang menentukan kehidupan kita
Yohanes 3:16
/Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.*
pengorbanan Yesus di kayu salib untuk menebus dosa sahabat dan saya
Bila kita mengingat hal tersebut bagaimana pengorbanannya di kayu salib tentu kita harus sadar dan tekun berdoa dan melakukan Firmannya dalam pekerjaan kita sehari-hari.Itulah perwujudan kasihnya pada sahabat dan saya
mari kembali pada Tuhan
Efesus 1:7
Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,
yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
Kita masuk pada ketekunan
Berubahlah untuk tekun senantiasa dalam pekerjaan Tuhan ( yang tuhan berikan pada sahabat )
Mulailah lakukan ( Do it )
seperti seorang Pelajar ( anak Tuhan) yang belajar setiap hari membaca dan mencoba hari - hari ia lakukan dengan ketekunan dan rajin semua telah ia persiapkan untuk menghadapi ujian katanya pada Ayah dan Ibunya
saya sudah siap ( i'm ready )
apabila ia diperhadapkan pada ujian disekolah tentu ia telah siap akan ujian yang telah ada ,
masuklah ia pada ujian-ujian semua mata pelajaran di sekolah , satu demi satu soal ujian ia selesaikan dengan sempurna dan percaya diri ,taukah sahabat karena ketekunanya ia berhasil menyelesaikannya dengan sempurna dan nilai terbaik dan menjadi juara 1 tingkat dunia bidang komputer mewakili negara indonesia
Kita masuk pada pengharapan
dengan setiap ujian ujian yang diselesaikan , selalu ia selesaikan dengan sempurna tentu dengan harapan untuk menjadi juara kelas dan mencapai cita-cita dalam masa depan kehidupannya kelak
tingkat demi tingkat ia jalani dengan penuh ketekunan Taman Kanak-kanak, sekolah dasar, SMP, Sekolah mengengah atas , dan bangku perkuliahan, sampai ia menamatkan semua dengan ketekunan dengan berhasil . dengan semua yang ia telah ia miliki ia memulai untuk membuakn usaha
pergi ke gereja dan pulang lalu menutup pintu dan berdoa.
Serahkan pada kasih Tuhan
dengan cita-cita tersebut ia berdoa dan menyerahkannya pada Tuhan karena kasih Tuhan itu tidak mengecewakan Ia berjanji akan menganugrahkan Roh Kudus atas kita dan membuat suatu keberhasilan untuk kehidupan kita
kini ia telah menjadi seorang pengusaha sukses dan terkenal dan menjadi berkat bagi keluarga dan banyak orang.
lalu ia berkata
Terima kasih Tuhan
Amin
sahabat mari kita contoh dan belajar dari hal diatas
Serahkanlah pada Tuhan
kasihnya yang sempurna akan mewujudkan segala cita-cita dan impian masa depan sahabat.
Amin
BERIKAN PADA YESUS
persembahan
persembahan
MATIUS 14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." 14:18 Yesus berkata: /"Bawalah ke mari kepada-Ku."*
“Saya sudah memberikan persembahan dalam jumlah besar kepada Tuhan. Apakah Tuhan berkenan pada persembahan saya?” Pernyataan seperti ini sering timbul dalam pikiran umat Tuhan. Mereka secara tidak sadar mengukur perkenan Tuhan dengan jumlah yang diberikan. Jika jumlah persembahan yang diberikan besar, Tuhan berkenan. Sebaliknya, jika persembahan yang diberikan kecil, Tuhan tidak berkenan. Apakah pendapat ini benar?
Lihatlah Mereka berkata: Orang-orang itu perlu diberi makan. Para rasul hanya mendapat 5 potong roti dari 2 ekor ikan, bekal seorang anak. Lalu mereka memberikannya kepada Yesus dan Yesus membuat mujizat dengan menggandakan bekal anak itu sehingga cukup untuk memberi makan 5000 orang dan masih tersisa 12 bakul penuh.
Tahukah saudara berapa kali lipat yang Yesus gandakan dari persembahan saudara ?....
Tuhan adalah Tuhan yang melihat hati. Ia melihat motivasi di balik semua tindakan kita. Dalam memberikan persembahan, Tuhan terlebih dahulu melihat hati kita. Ada tiga kriteria yang Tuhan lihat dalam hati kita yang bisa kita pelajari dari kehidupan Daud.
Ikhlas
Tuhan mencari kerelaan dan ketulusan di dalam hati kita ketika kita memberikan persembahan kepada-Nya. Daud benar-benar mengerti kebenaran ini (1 Taw. 29:17).
Kerelaan berhubungan dengan kondisi yang tidak merasa terpaksa. Rela berarti memberikan persembahan dengan bersukacita. Hati kita sama sekali tidak merasa sedih ketika memberikannya.
Ketulusan berhubungan dengan motivasi yang benar dan tidak ada maksud tersembunyi di dalamnya. Ketika kita memberikan persembahan kepada Tuhan, kita hanya memiliki tujuan untuk memberikan kepada Dia. Tidak ada motivasi untuk mendapatkan berkat dari Tuhan setelah kita memberikan persembahan kepada-Nya.
Oleh karena itu, kita harus menguji kerelaan dan ketulusan hati kita sebelum memberi persembahan.
Sadar bahwa semua kekayaan dari Tuhan
“Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu” (1 Taw. 29:14).
Kita harus memiliki kesadaran bahwa semua kekayaan kita datang dari Tuhan. Tanpa kesadaran ini, kita akan merasa berjasa ketika memberikan persembahan. Hal ini kelak dapat membuat kita sombong di hadapan Tuhan.
Daud mengerti dengan jelas kebenaran ini sehingga dia menjaga hatinya untuk tidak merasa berjasa ketika memberi persembahan kepada Tuhan. Berulang kali ia menyatakan bahwa segala sesuatu yang dia persem-bahkan datang dari Tuhan sendiri. Kita juga harus memiliki hati yang sama dan menganggap segala kekayaan kita adalah milik Tuhan.
Senantiasa Tertuju pada Tuhan
“Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak, dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu” (1 Taw. 29:18).
Daud ingin kecenderungan hatinya terus terjadi selamanya. Artinya, Daud berusaha memelihara hatinya dengan benar. Daud meminta kepada Tuhan untuk senantiasa membantu umat-Nya memiliki hati yang benar.
Persembahan yang melimpah
“Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus ....” (1 Taw. 29:16).
Ketika Daud memiliki hati yang benar, dia bisa memberi persembahan dengan berlimpah. Bahkan, dia bisa mengajak semua umat Tuhan yang dia pimpin ikut memberi persembahan secara melimpah. Oleh karena itu, para pemimpin harus sungguh-sungguh memelihara hatinya sehingga semua orang yang dipimpin juga bisa memiliki hati yang berkenan kepada Tuhan. Amin!
Ini suatu gambaran yang Tuhan Yesus nyatakan
Kita harus tetap mengikuti untuk mendengarkan ajaran-Nya . Dia memenuhi kehendak orang banyak, dan ketika hari menjelang senja para rasul minta dia berhenti dan menyuruh orang banyak itu pulang. Mereka berkata: Orang-orang itu perlu diberi makan. Para rasul hanya mendapat 5 potong roti dari 2 ekor ikan, bekal seorang anak. Lalu mereka memberikannya kepada Yesus dan Yesus membuat mujizat dengan menggandakan bekal anak itu sehingga cukup untuk memberi makan 5000 orang dan masih tersisa 12 bakul penuh.
Menurut Firman Tuhan, Tuhan menciptakan keluarga sebagai institusi sosial atau organisasi kecil yang di desain oleh Allah sendiri seperti yang ditulis dalam Kitab Kejadian sampai Wahyu.
Keluarga sebagai organisasi diciptakan Tuhan untuk menggenapi kehendak Tuhan dalam dunia ini. Keluarga inti atau ‘nuclear family’ terdiri dari pria, wanita dan anak-anaknya.
Sekarang pria dan wanita tanpa pernikahan yang sah mereka bisa mengatakan sebagai keluarga, bahkan di berbagai negara telah mengesahkan pasangan sejenis dan ini seharusnya menjadi perhatian kita sebagai terang dunia.
Kita akan belajar dari keluarga besar imam Eli.
Dalam 1 Samuel 2:12; Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN, (17) Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.
1 Samuel 2:13-17; ayat 7; Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN.
1 Samuel 4:18; Ketika disebutnya tabut Allah itu, jatuhlah Eli telentang dari kursi di sebelah pintu gerbang, batang lehernya patah dan ia mati. Sebab telah tua dan gemuk orangnya. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah sebagai hakim atas orang
Kisah ini menulis bahwa imam besar Eli telah gagal mendidik anak-anaknya, sehingga mereka berdosa besar terhadap Tuhan dan membangkitkan murka-Nya sehingga mereka dibinasakan.
Ternyata karakter anak-anak imam Eli berawal dari karakter orang tuanya,
I Samuel 2:29; ayat 29; Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?
Kehidupan imam Eli benar-benar tidak menjadi contoh yang baik, sebab ia lebih mendahulukan/memanjakan dirinya sendiri daripada TUHAN, akhirnya ia mati karena kegemukan (ada unsur egois, memuaskan nafsunya sendiri).
Imam Eli sendiri tidak pernah menegur anak-anaknya, bahkan membiarkan anak-anaknya meniduri wanita-wanita yang melayani di Bait Allah.
Sampai akhirnya bangsa
Di bawah ini kita akan belajar dari apa yang terjadi pada keluarga imam Eli:
1. Kehancuran umat Allah.
Sebuah bangsa berawal dari kehancuran satu keluarga, sebab Tuhan memakai keluarga untuk menggenapi kehendak-Nya di dalam dunia ini.
Seperti kehidupan Nuh di mana lewat keluarga ini Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan menunjukkan kehendak-Nya dan manusia yang tidak percaya akan binasa. Harus kita sadari bahwa iblis selalu akan menghancurkan kehidupan keluarga, khususnya keluarga pemimpin-pemimpin rohani, yang pada akhirnya membuat seluruh umat harus menanggungnya.
Sekarang masalahnya adalah ada berapa banyak keluarga Kristen yang mengalami disfungsi/keluarga yang tidak sehat.
Sebaliknya kebangkitan dan berkat bagi umat Allah dan bagi bangsa ini juga dimulai dari keluarga kita yang menghidupi kasih dan kebenaran Tuhan, dengan demikian masyarakat dan bangsa kita diberkati.
Dalam sepuluh tahun terakhir ini fakta menunjukkan bahwa tingkat kriminalitas dalam masyarakat meningkat sangat besar. Mengapa ini bisa terjadi? Karena keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat tidak diperhatikan.
2. Karakter orang tua akan menurun pada anak-anaknya.
Ini seharusnya menjadi perhatian kita, sebab anak-anak mempelajari secara psikologis dan sosial bagaimana karakter orangtuanya.
Seperti Hofni dan Pinehas menjadi anak-anak dursila, karena mereka melihat ayahnya sangat korup dan hanya fokus pada dirinya sendiri.
Demikian juga kita melihat kehidupan keluarga Abraham yang mempunyai anak Ismael dari budaknya, ternyata Abraham lebih mengasihi Ismael dari pada Sarah isterinya.
Hal yang sama menurun pada Ishak anaknya, maka Ishakpun menganak- emaskan Yakub dari pada Esau.
Akhirnya ketika Yakub mempunyai anak (12 anak), ia juga belajar hal yang sama dari ayahnya, sehingga Yakub menganak emaskan Yusuf dari anak-anaknya yang lain, dan menimbulkan iri hati pada mereka. Karakter seperti ini menurun sampai 3 generasi.
Orang-orang yang berlatar belakang kurang dikasihi dalam keluarga cenderung memiliki konflik dalam hidupnya.
Keluarga yang sehat akan menentukan masa depan suatu bangsa. Alkitab menulis tentang Maria yang mengandung Mesias dari Roh kudus, Yusuf tunangannya itu di suruh Tuhan untuk mengambil Maria sebagai isterinya.Bahkan ketika Yesus berumur 12 tahun, bagaimana Yusuf dan Maria mengalami kehilangan Yesus dan mendapatkan Yesus sedang bersoal jawab dengan ahli-ahli Taurat di Bait Allah.
Apa maknanya? Bahwa sebagai orang tua kita harus mau berkorban dan mengorbankan impian pribadi kita untuk menggenapi kehendak Allah di dalam keluarga.
Itulah yang dilakukan oleh Yusuf terhadap Maria dan Yesus, sebab itu ia bersedia taat pada kehendak Tuhan. Ketika impian-impian kita harus dikorbankan karena anak.
Keluarga Kristen harus waspada terhadap apa yang terjadi di sekitar kita, marilah membangun keluarga yang menjadi terang dan garam bagi gereja, masyarakat dan bangsa sehingga Nama Tuhan Yesus dipermuliakan. Amin.
1. Ayub 1:1, 2:1-10. Seorang kepala keluarga haruslah memiliki karakter dan sikap hidup seperti Ayub. Seorang kepala keluarga haruslah dapat menjaga hidup kudus di hadapan Tuhan, seorang yang saleh, jujur, takut akan Allah serta menjauhi kejahatan. Dalam menghadapi masalah hidup, seorang kepala keluarga haruslah memiliki ketegaran hati, tahan uji dan tekun serta tetap setia, menghormati dan menghargai pernikahan, sekalipun mendapat tantangan dari anggota keluarga sendiri seperti Ayub. Inilah teladan yang luar biasa dari seorang kepala keluarga.
2. Mazmur 26. Banyak pengaruh negatif dan tekanan yang harus dihadapi dalam hidup bermasyarakat. Tetapi di tengah-tengah keadaan yang sulit tersebut, untuk menjaga kesatuan di dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga seharusnya tetap menjaga hidup benar dalam iman dan ketulusan. Jadilah seperti Daud yang dikenal sebagai orang yang berkenan di hadapan Tuhan. Keluarga yang hidup berkenan di hadapan Tuhan otomatis akan menjadi keluarga yang utuh dan bahagia.
3. Ibrani 1:1-4, 2:5-12. Setiap anggota keluarga hendaklah menjadikan Yesus sebagai Imam dan Tuhan dalam hidup pribadi. Hendaklah hidup berpusatkan dan bergantung penuh kepada Kristus yang telah menyelamatkan.
4. Markus 10:2-16. Tuhan tidak menghendaki adanya perceraian karena apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Untuk menjaga keutuhan ini hendaklah setiap anggota keluarga hidup sebagai anak-anak Tuhan. Rela dididik sebagai anak-anak Terang dan hidup dalam kehendak Bapa di surga.
Keluarga yang bersatu dalam Tuhan bukanlah mimpi yang tak dapat menjadi kenyataan asalkan kita tahu rahasianya. Temukan dalam ALKITAB. Amin.